Tips Sandwich Program

Tips bagi teman-teman yg berminat ikutan sandwich, diberikan berdasarkan pengalaman sendiri, semoga bs membantu dan semoga pula tahun depan masih ada sandwich...ok.

1. Cari Prof yang bersedia menjadi pembimbing anda di LN, email beliau, ceritakan siapa anda, maksud dan tujuan anda email mereka, dan ide research anda....jangan lupa surati mereka dengan santun, karena kt butuh mereka. Gak tau mo mulai nyurati siap...he..he wajar, ambil jurnal yg anda gunakan nyusun proposal anda, nah disana umumnya ada alamat mereka, upayakan professor yang penelitiannya anda rujuk....jangan hanya kirim satu email...kirim yang banyak dan selalu cek apakah email di balas

2.Sambil menunggu balasan tidak ada salahnya perbaiki bhs inggris, dan dapatkan skor toefl 500, karena itu minimal, nah kalo anda ke negara yg g bnyk ngerti bhs, inggris, coba pelajari sebisa mungkin bahasa mereka.

3. Ikuti prosedur dan aturan yang ditetapkan pemberi beasiswa...seperti Dikti...jangan telat y.

4. Letter of acceptance itu penting dan lebih penting lagi letter of invitation, jika prof anda setuju bimbing anda, mintakan surat tersebut, katakan itu penting untuk program anda.

5. Nah anda sudah menjadi satu dari sekian mhs yg diterima dlm prog. sanwich....segera siapkan passport, hijau boleh (untuk umum)...sy sich nyaranin yg ini aja, karena urusannya tidak ribet, tapi kalo anda menginginkan passport biru (passport dinas) silahkan, rada ribet, lagian passport biru mo digunakan lg u ke LN tidak dalam rangka tugas g bisa dan dia terbatas serta terikat dengan tugas kt. Gmn kalo sandwich batal...sy sarankan urus aja deh...gak mahal amat, lagian saat ada kesempatan ke LN negeri lagi anda udah punya kan.

6. saatnya ngurus passport, cek syarat dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk mengurus passport, tiap negara biasanya berbeda, walau ada beberapa hal yg sama....jika memungkinkan minta bantuan agen aja...jika hrs mengurus keluar kota (Jakarta), lebih murah dan mudah...daripada harus langsung ke embasi mereka, tp jk ingin punya pengalaman tidak ada salahnya dicoba. Biasanya negara lain u datang kenegara mereka, membutuhkan asuransi jiwa....cari asuransi yg basisnya luas, barangkali saran saya AIG atau AXA..., hampir lupa buat npwp y, itu agar kt tdk kena biaya fiskal di bandara karena pake passpor hijau, yg biru sich g perlu. (biaya fiskal hampir 2 jt...katanya..ha..ha).

7. Jika anda mendapat fasilitas tiket penerbangan, mintakan yang connecting flight, karena pindah pesawat di terimal berbeda pada bandara dan negara yg baru bagi kita itu sangat menyulitkan, bisa-bisa tertinggal pesawat, minta dari kota anda hingga kota tujuan. Lakukan browsing juga penerbangan ke kota tujuan anda dari Jkt, barangkali anda dimintakan saran pesawat yg diinginkan, upayakan yang cargonya 30 kg y...biar bisa bawa oleh2 banyak...untuk, keluarga, teman, rt, rw, ama pak lurah sekalian...ha..ha. Umumnya anda mendapatkan tiket online, jadi anda harus mengeprint sendiri, printlah lebih dari satu.

8. Wah sekarang anda udah siap terbang...cek...kapan anda bisa berangkat, jika negara tujuan punya 4 musim, barangkali anda harus punya persiapan ekstra... apaan tuh... dari atas ampe bawah y, tutup kepala yang tebal, penutup kuping dari wol, sal, sweter, longjohn, sarung tangan tebal, jacket tebal, kaos kaki tebal + yang ada jarinya...yg lain berdasarkan kebutuhan anda....kelupaan jika anda masih menggunakan kartu hp dari INA, bukalah portal LN dari kartu anda ke gallery provider anda...penting tuh.

9. Kebutuhan ekstra lainnya, tergantung kepentingannya menurut anda, jam tangan dual time, handphone quad band, lengkap dengan fasilitas wifi, camera digital (jangan yg berat..kecil aja..khan belajar sambil jd turis jg..biar orang tau kt udah ngijak tanah ribuan kilo dr INA...ha..ha narsis, kamus, install google earth di komputer anda, termasuk di hp-nya jika memungkinkan...bawa yg agak canggih dikit y...jika memungkinkan.

10. Bawain lain yang perlu dipertimbangkan, obatan khusus u anda..jangan lupa multi vitamin y, bawa indomie, spenuh kopor deh, maklum baru nyampe belum tau mo mkn apa, sekalian cemilan lain, ato makanan yang tahan lama, rendang padang, kerikan tempe.... asal jangan tempe bacem..lumutan deh.

11. Wuih...mo terbang nih...jangan buru-buru dulutips berikutnya nihi, di bandara internasional termasuk soekarno hatta, hal yg umumnya tidak boleh dibawa, g perlu sy jelaskan donk, tp ada beberapa yg agak unik, di tas yang tidak masuk bagase, anda tidak diperkenankan bawa air minum kemasan, bawa pasta gigi, parfum,hair spray...masuk bagase aja.

12. Jika anda transit d beberapa negara, yakinkan anda sudah lapor untuk transit, dan penuhi semua kewajiban sebagai warga asing d negara orang, seperti lapor visa anda.

Nah itu tips dari saya.... semoga berguna,
Fly to your destination.... and get anything which make you more better in knowledge, experience, behavior, and so on, and so on.

Membangun Desain Eksperimen

Desain penelitian merupakan suatu rencana dasar yang dibangun guna melakukan investigasi ilmiah. Esensinya, desain penelitian digunakan sebagai strategi untuk menjawab pertanyaan penelitian melalui pengujian hipotesis. Dalam eksperimen, desain penelitian menunjukkan bangun sel-sel yang dibuat berdasarkan treatmen atas variabel independen yang diduga mempengaruhi variabel dependen. Bentuk desain dalam eksperimen dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti, jumlah variabel independen, jumlah treatmen untuk tiap variabel independen, alokasi partisipan atau subjek dalam desain tersebut, serta kemampuan peneliti dalam mengontrol setiap sel yang dibangun dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Menurut Gould (2002), setidaknya terdapat 3 faktor penentu dalam membangun desain eksperimen.
1. Masalah atau pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dan hipotesis yang diuji
Hal ini mempengaruhi variabel independen dan dependen yang digunakan dalam penelitian

2. Variabel luar biasa (extraneous variable) atau variabel pengganggu (nuisance variable) serta kekuatan statistik (statistical power) yang harus diperhatikan agar validitas internal dan eksternal dalam penelitian eksperimen dapat dicapai.
Faktor ini mempengaruhi keputusan peneliti berkaitan dengan penggunaan desain penerapan partisipan dalam sel desain eksperimen, berupa within subject design ataupun between subject design, serta jumlah sampel yang akan digunakan.

3. Jeneralisasi hasil yang diperoleh dengan mempertimbangkan individu yang terlibat dalam penelitian, nilai variabel independen, kondisi variabel pengganggu.
Keadaan ini mempengaruhi bagaimana nilai variabel independen dipilih untuk tujuan penelitian (random vs sistematik).

Selain ketiga faktor yang digunakan dalam membangun desain eksperimen di atas, desain eksperimen yang dibangun juga harus memenuhi kriteria tertentu agar dapat dikatakan baik dan memenuhi kaedah desain eksperimen yang sesungguhnya. Kriteria tersebut diantaranya:

1. Desain yang dibangun harus mampu digunakan untuk membuat kesimpulan penelitian
Kriteria ini berkaitan dengan pertanyaan seberapa baik desain yang dibangun memecahkan permasalahan penelitian ataupun sebarapa baik desain penelitian yang dibangun mampu menjawab pertanyaan tertentu dalam suatu penelitian. Jawaban atas kedua pertanyaan di atas sangat tergantung kepada uji statistik yang digunakan dalam membuat kesimpulan penelitian. Artinya desain yang dibangun haruslah mampu memenuhi asumsi statistik yang digunakan dengan statistical power yang tinggi.

2. Validitas internal
Kriteria ini berkaitan dengan pertanyaan tingkat keyakinan, apakah desain yang dikembangkan dapat menjelaskan hubungan sebab akibat

Logika & Prosedur Metode Penelitian Eksperimen

Metode penelitian eksperimen merupakan bagian dari berbagai metode penelitian yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyan penelitian sakaligus mencapai tujuan penelitian yang ditetapkan dalam suatu penelitian oleh peneliti, selain metode survey, eksplorasi, dan lainnya. Namun berbeda dengan metode penelitian lainnya, metode penelitian eksperimen memiliki bahasa sendiri yang digunakan dalam menjabarkan prosedur penelitiannya. Sehingga defenisi umum atas istilah teknis pada metode penelitian, memiliki makna berbeda dalam penelitian eksperimen. Dalam penelitian eksperimen, kasus ataupun orang-orang yang terlibat dalam penelitian yang sekaligus menjadi orang yang diperlakukan dalam mengukura variabel yang diteliti disebut dengan subjek ataupun partisipan, sementara dalam penelitian survey, dikenal dengan istilah responden.

Selain istilah partisipan, penelitian eksperimen juga memiliki 7 bagian spesifik dalam metode-nya. Bagian tersebut dalam eksperimen kadangkala tidak digunakan semuanya, namun dalam penelitian eksperimen lainnya seluruh komponen digunakan dan ditambah dengan bagian lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut. Tujuh bagian tersebut adalah:

1. Treatment (perlakuan) atau variabel independen
2. Variabel dependen
3. Pretest
4. Posttest
5. Kelompok eksperimen
6. Kelompok kontrol
7. Randomisasi subjek / partisipan

Treatment (Perlakuan).
Disebut juga dengan stimulus atau manipulasi merupakan modifikasi yang dilakukan oleh peneliti atas variabel yang diduga memberikan pengaruh ataupun pembeda pada variabel dependen. Sebagai contoh, jika seorang peneliti ingin mengamati bagaimana suhu dan pencahayaan mempengaruhi kinerja seseorang. Dalam contoh ini jelas variabel dependen adalah kinerja, sementara variabel independen adalah suhu dan pencahayaan. Treatmen atas kedua variabel independen ini dilakukan dengan jalan merubah suhu dan pencahayaan tersebut hingga memperoleh kinerja seseorang yang lebih baik. Suhu dapat dirubah dari 17-27 derajat, sementara pencahayaan dapat dirubah dari 25-100 watt. Kombinasi di antara keduanya akan menghasilkan kondisi terbaik yang mampu meningkatkan kinerja seseorang.

Variabel dependen.
Merupakan hasil dari suatu penelitian eksperimen yang dapat berbentuk kondisi fisik, perilaku sosial, kebiasaan, perasaan, atau kepercayaan atas suatu subjek yang dapat berubah akibat respon atas treatment yang diberikan. variabel dependen dapat diukur dengan indikator pena ataupun pensil, melalui observasi, wawancara, ataupun respon psikologis. Jika kita menggunakan contoh di atas, variabel dependen adalah kinerja seseorang, dalam hal ini bisa saja kinerja dalam membuat keputusan. Ukuran yang digunakan bisa saja berupa waktu yang dibutuhkan dalam membuat keputusan, serta jumlah informasi yang digunakan. Kedua ukuran ini dapat berubah jika suhu dan pencahayaan berubah.

Pretest dan Posttest.
Dalam eksperimen, peneliti seringkali melakukan pengukuran berulang untuk suatu objek amatan (variabel dependen). Pengukuran pertama dilakukan sebelum diterapkannya treatment, yang disebut dengan pretest. Sementara pengukuran yang dilakukan setelah di terapkan treatment disebut dengan posttest. Namun perlu diingat tidaklah berarti semua pengujian setelah treatment disebut posttest, karena jika tidak dilakukan pengukuran awal (sebelum treatment) maka tentu saja pengujian atau pengukuran setelah treatment tidak disebut posttest, tapi cukup disebut dengan pengujian atau pengukuran saja.

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Peneliti dalam suatu eksperimen umumnya memisahkan subjek atau partisipan ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subjek atau partisipan dalam penelitian eksperimen sederhana hanya menerima satu perlakuan atas diri-nya. Kelompok yang menerima perlakuan atau treatment ini yang selanjutnya disebut dengan kelompok eksperimen, sementara sebaliknya kelompok yang tidak di treatmet atau dibiarkan secara alami merupakan kelompok kontrol

Randomisasi subjek / partisipan (Random assignment).
Randomisasi subjek merupakan langkah yang diambil peneliti guna mengeliminir potensi variabel pengganggu dalam suatu eksperimen yang mungkin tidak dapat dikontrol dengan baik. Melalui randomisasi ini, setiap subjek dalam eksperimen akan memiliki peluang atau probabilita yang sama untuk masuk ke dalam salah satu sel yang ada dalam desain eksperimen yang dibangun.

Disamping ke tujuh bagian tersebut, eksperimen juga perlu mempertimbangkan bagian atau elemen lainnya, yaitu:
1. Tugas partisipan (Task)
2. Prosedur eksperimen
3. Menentukan variabel luar biasa (extraneous variable) atau variabel pengganggu.
4. Penentuan jumlah partisipan per sel desain, metode treatmen atas partisipan.

Tugas Partisipan.
Tugas partisipan dalam suatu eksperimen merupakan kasus yang diaplikasikan kepada partisipan berdasarkan treatment yang diberikan kepadanya. Berdasarkan contoh di atas, kasus yang diberikan dapat saja berupa pekerjaan administrasi berupa penyusunan laporan keuangan, ataupun penyusunan anggaran perusahaan. Sehingga melalui eksperimen peneliti menjawab suhu dan pencahayaan bagaimana kinerja staff keuangan dapat meningkat melalui pembuatan laporan keuangan perusahaan.

Prosedur eksperimen.
Merupakan tahapan kegiatan yang didesain oleh peneliti yang akan diterapkan kepada partisipan berdasarkan treatmen yang diberikan kepada mereka. Penyusunan prosedur yang baik harus dapat mendukung tercapainya tujuan penelitian, dan dapat mengeliminasi semua bentuk variabel yang berpotensi mengganggu kesimpulan yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan contoh di atas, peneliti harus memberikan deskripsi dan langkah yang harus dilakukan partisipan saat melakukan aktivitas penelitian, seperti ruangan, dimana mereka duduk, bagaimana tugas penelitian diberikan kepada mereka, dan lain sebagainya.

Variabel luar biasa (Extraneous variable)
Variabel ini disebut juga variabel pengganggu (Nuisance variable). Merupakan variabel lain diluar variabel amatan yang berpotensi mengganggu peneliti dalam membuat kesimpulan yang benar. Keberadaan variabel ini berpotensi melemahkan validitas internal penelitian eksperimen.

Penentuan jumlah partisipan per sel desain dan metode treatmen atas partisipan
Desain eksperimen yang dibangun akan membentuk sel eksperimen. Umumnya tiap sel akan memiliki treatment yang berbeda. Seorang peneliti yang menggunakan eksperimen harus menentukan berapa banyak partisipan akan diletakkan pada tiap sel eksperimen. Jumlah partisipan per sel desain eksperimen akan mempengaruhi kekuatan statistik (statistical power) pengujian yang dilakukan. Seorang partisipan dapat saja berada dalam kelompok eksperimen dan mendapatkan dua kali atau lebih treatmen atau sebaliknya hanya satu kali treatmen saja. Partisipan yang hanya mendapatkan satu treatmen akan berada dalam desain between subject, sementara yang memperoleh lebih dari satu treatmen akan berada dalam desain within subject.
Penelitian dengan metode eksperimen, umumnya membutuhkan biaya yang mahal, terlabih jika peneliti menggunakan partisipan yang sesungguhnya dalam penelitian. Hal ini dikarenakan partisipan sesungguhnya seperti manajer, auditor, dosen ataupun lainnya adalah orang-orang profesional yang membutuhkan insentif agar bersedia terlibat dalam suatu penelitian eksperimen. Insentif diberikan sebagai kompensasi atas waktu dan kesediaan mereka terlibat dalam penelitian eksperimen. Oleh karenanya peneliti, selain dikarenakan alasan pencapaian tujuan penelitian, peneliti juga harus mempertimbangkan biaya dan waktu pelaksanaan, sehingga pada saat eksperimen tersebut benar-benar dilakukan tidak ditemukan kendala yang menyebabkan penelitian tersebut harus diulang. Guna mengatasi hal tersebut peneliti dalam penelitian eksperimen harus memiliki gambaran yang jelas, berkaitan dengan konsep, desain, prosedur, dan tujuan penelitiannya. Untuk mencapai hal tersebut, perlu kiranya dibangun langkah-langkah penelitian eksperimen. Langkah-langkah tersebut disajikan sebagai berikut:

1. Membangun hipotesis yang sesuai dengan metode penelitian eksperimen.
2. Menentukan bentuk desain eksperimen dalam menguji hipotesis penelitian.
3. Membangun treatmen yang digunakan dalam memanipulasi variabel independen.
4. Membangun dan menguji validitas serta reliabilitas pengukuran variabel dependen.
5. Menentukan subjek (partisipan) dan kasus yang akan digunakan.
6. Menguji cobakan desain, indikator, prosedur dan tugas serta treatmen yang
digunakan dalam eksperimen melalui suatu pilot test.
7. Mengalokasikan subjek atau partisipan ke dalam kelompok (kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol), jika randomisasi digunakan dan secara berhati-hati memberikan
instruksi yang mudah dipahami.
8. Mendapatkan data pretest, jika desain eksperimen menggunakan pretest atas
seluruh variabel dependen.
9. Menerapkan treatment ke dalam kelompok eksperimen dan memonitor penerapannya.
10. mendapatkan data posttest untuk seluruh variabel dependen.
11. Melakukan pertemuan ringkas dengan partisipan, sehubungan dengan maksud dan
tujuan eksperimen. Hal ini penting artinya, jika penelitian berkaitan dengan
kebutuhan kapabilitas tertentu dari partisipan.
12. Menguji data yang telah terkumpul baik dari pretest dan postest untuk dapat
diperbandingkan diantara dua kelompok yang dibentuk melalui penelitian (kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol) menggunakan alat statistik yang sesuai dengan
kebutuhan pengujian hipotesis tersebut.

Sejarah Singkat Eksperimen Ilmu Sosial

Metode eksperimen dalam ilmu sosial merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ilmu alam. Dalam ilmu sosial metode eksperimen digunakan pertama kali oleh ilmu psikologi pada akhir tahun 1800-an
Wilhelm M. Wundt (1832-1920), merupakan seorang ilmuawan psikologi Jerman pertama yang memperkenalkan metode eksperimen ke dalam ilmu psikologi. Saat itu Jerman dikenal sebagai pusat pendidikan sarjana dan memiliki kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu sosial. Sehingga pelajar dari berbagai penjuru dunia menjadikan Jerman sebagai pusat untuk menimba ilmu sosial. Wundt membangun sebuah laboratorium psikologi yang kemudian menjadi model bagi berbagai peneliti ilmu sosial lainnya.


Ditahun 1900-an peneliti di Amerika dan berbagai negara juga membangun laboratorium psikologi yang digunakan dalam eksperimen ilmu sosial.Eksperimen yang dilakukan pada masa itu umumnya lebih diarahkan pada pendekatan philosphical, introspective, integrative dan bersinggungan dengan ilmu sosial interpretative. Sebagai contoh:William James (1842-1910). William merupakan ahli philosopi dan psikologi. Hingga masa perang dunia ke II, terjadi perkembangan yang sangat pesat dalam metode eksperimen ilmu sosial. Empat keilmuan yang sangat berkembang saat itu adalah;
1. Behaviorism
Behaviorsm merupakan sekolah psikologi yang didirikan di tahun 1920-an oleh seorang berkembangsaan Amerika, yaitu John B. Watson (1878-1958) dan dilanjutkan oleh B.F. Skinner (1904-1990). Behaviorism menekankan pada aspek pengukuran perilaku yang dapat diukur melalui metode eksperimen dengan menggunakan pengujian hipotesis secara empiris. Sekolah ini selanjutnya memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sekolah psikologi yang ada di Amerika.


2. Pendekatan kuantitatif
Pendekatan kuantitatif atau pengukuran fenomena ilmu sosial menggunakan angka-angka berkembang antara tahun 1900-1940. Peneliti merekonstruksi kembali konstruk ilmu sosial sehingga dapat di kuantitafkan, sementara konstruk lainnya dibuang dari penelitian empiris. Sebagai contoh pengukuran kemampuan mental berupa IQ yang diperkenalkan oleh Alfred Binet (1857-1911).



3. Perubahan dalam berbagai subjek penelitian
Pada awal penelitian eksperimen digunakan nama-nama orang yang berpartisipasi dalam penelitian, dan umumnya partisipan awal eksperimen adalah peneliti profesional itu sendiri. Namun selama pertengahan abad 20, partisipan bergeser ke arah pelajar yang artinya juga terjadi pergeseran hubungan antara peneliti dengan partisipan yang terlibat dalam penelitian tersebut.

4. Aplikasi praktis
Banyak penelitian eksperimen pada periode 1900-1940 digunakan untuk tujuan praktis, diantaranya uji intelejensia atas tentara Amerika Serikat selama perang dunia I pada berbagai posisi yang berbeda.
Frederick W. Taylor (1856-1915) menggunakan eksperimen terhadap pabrik dan karyawannya guna mendapatkan kondisi pabrik yang mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan pabarik.
Perkembangan penggunakan metode eksperimen dalam penelitian ilmu sosiakl terus berlanjut selama periode 1950-1960. Para peneliti saat itu telah berusaha untuk meminimalisir kesalahan sistematik yang mungkin terjadi dalam suatu eksperimen melalu berbagai alternatif dan prosedur desain eksperimen. Pada tahun 1970 metode eksperimen telah menjadi lebih logis dan teliti dan banyak digunakan dalam mengevaluasi hasil suatu penelitian.

Sumber. Neuman, W. Lawrance. 2000. "Social Research Method-Qualitative and Quantitative Approach. Forth Edition. Allyn and Bacon. USA.

Karakteristik Penelitian Eksperimen

Penelitian dengan metode eksperimen merupakan penelitian dengan pendekatan yang lebih efektif dibandingkan dengan observasi naturalistik yang digunakan dalam penelitian deskriptif untuk menentukan kausalitas dari serangkaian variabel penelitian.
Penelitian dengan metode eksperimen ini memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Adanya manipulasi variabel (baik dalam lingkungan internal ataupun eksternal).
Manipulasi dilakukan secara sistmatik dan langsung guna mencapai tujuan tertentu (tujuan penelitian). Hal ini dikarenakan dalam eksperimen dibutuhkan suatu perlakuan tertentu atas suatu variabel yang menjadi amatan, dan bisa jadi akan sangat berbeda hasilnya jika pengaruh variabel yang tidak diamati tidak di netralisir.

2. Adanya kontrol yang ketat atas variabel lingkungan internal dan eksternal.
Kontrol dalam eksperimen dilakukan baik terhadap variabel yang menjadi amatan maupun yang tidak menjadi amatan. Untuk variabel amatan, pengontrolan dilakukan melalui manipulasi langsung guna mencapai tujuan penelitian. Sementara kontrol untuk variabel yang tidak menjadi amatan adalah kontrol atas variabel yang diduga menjadi pengganggu dalam proses penelitian ataupun menyebabkan terjadinya kesalahan dalam membuat kesimpulan penelitian. Variabel non amatan ini disebut dengan variabel lain-lain (extraneous variable) atau variabel pengganggu (Nuisance variable)

3. Pengukuran respon, yang disebut dengan variabel dependen.

Sumber. Gould, Jay E. 2002. "Concise handbook of Experimental Methods for The Behavioral and Biological Science". CRC Press

Apa dan Mengapa Valentine Day di Rayakan.....Renungan Untuk Muslim


Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.

Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.


Sejarah Hari Valentine

Perayaan Kesuburan bulan Februari

Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.


Hari Raya Gereja

Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:

* seorang pastur di Roma
* seorang uskup Interamna (modern Terni)
* seorang martir di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.


Valentinius

Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan"..." [1].


Era abad pertengahan

Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa



For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada hari Santo Valentinus")When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya")

Pada zaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasangan mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:

* Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari Valentinusmu".
* Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.

Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.


Hari Valentine pada era modern

Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".)


Siapa Valentinus

Valentinius, (juga dikenal sebagai Valentinus) (l.k. 100 - l.k. 153), adalah seorang teolog Gnostik Kristen yang paling terkenal dan berpengaruh dan untuk suatu masa tertentu paling berhasil. Ia mendirikan alirannya di Roma. Menurut Tertulianus dalam Adversus Valentinianos iv, pada tahun 143 ia adalah calon uskup Roma, namun ia dikalahkan oleh perbedaan suara yang sangat kecil. Tertulianus juga mengatakan bahwa Valentinius dinyatakan penyesat pada 175, beberapa tahun setelah kematiannya. "Valentinus telah hilang, namun orang-orang ini adalah kaum Valentinian yang muncul dari Valentinus. Di Antiokia saja hingga hari ini Axionikus menyimpan kenangan terhadap Valentinus dengan ketaatan penuh terhadap aturan-aturannya." (Tertulianus, AV). Melalui dia, Gnostisisme hampir diterima masuk ke dalam tradisi arus utama agama Kristen.

Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan" ..."


Biografi

Valentinius dilahirkan di Frebonis di Delta Nil dan belajar di Alexandria, sebuah pusat Kristen perdana penting dan kota metropolitan saat itu. Di sana diduga ia pernah mendengar filsuf Kristen Basilides dan kemudian jelas menguasai filsafat Platonisme Tengah Helenistik dan kebudayaan orang-orang Yahudi Helenis seperti alegoris dan filsuf Yahudi Alexandria, Filo Yudeus. Para pengikutnya di Alexandria mengklaim bahwa Valentinus adalah pengikut Teudas dan bahwa Teudas sendiri adalah pengikut St. Paulus dari Tarsus. Valentinius mengklaim bahwa Teudas mengajarkan kepadanya hikmat rahasia yang telah diajarkan Paulus secara pribadi kepada kalangan dekatnya, yang secara terbuka dirujuk oleh Paulus dalam hubungan dengan perjumpaan visionernya dengan Kristus yang bangkit (Roma 16:25; 1 Korintus 2:7; 2 Korintus 12:2-4; Kisah 9:9-10), ketika ia menerima ajaran rahasia daripadanya. ajaran-ajaran esoterik seperti itu tidak lagi begitu dipentingkan di Roma setelah pertengahan abad ke-2.

Valentinius mula-mula mengajar di Alexandria dan kemudian pergi ke Roma sekitar 136, pada masa Hyginus menjadi Paus, dan tinggal di sana hingga masa kepausan Paus Anicetus. Ia menjadi begitu menonjol di antara komunitas Kristen sehingga, menurut Tertulianus Adversus Valentinianos iv, Valentinius menjadi kandidat untuk uskup Roma (sekitar tahun 143) dan bahwa ia kalah dengan perbedaan suara yang sangat kecil:


"Valentinius berharap menjadi uskup karena ia sangat cakap dan pandai berbicara, namun orang lain yang dipilih karena ia pernah menderita sebagai seorang martir. Karena marah oleh hal ini, Valentinius memutuskan hubungan dengan gereja yang sah." — [1] (Motivasi yang dijelaskan ini adalah bagian dari retorika sarkastik Tertulianus.)

Catholic Encyclopedia mengatakan Marcion mungkin juga menjadi salah satu kandidatnya pada saat yang sama. Tertulianus— yang mengembangkan kecenderungan-kencederungan ajaran sesat Montanis— melaporkan bahwa Valentinius dinyatakan sebagai penyesat pada sekitar 175 M. setelah kematiannya. Tertulianus juga menyatakan bahwa Valentinius secara pribadi bersahabat dengan Origenes. Tidak ada bukti bahwa Valentinius pernah digambarkan mengembangkan gereja Paulin yang ortodoks, namun ia memang kontroversial. Menurut sebuah tradisi yang belakangan, ia mengundurkan diri ke Siprus, dan di sana ia terus mengajar dan memperoleh pengikut. Ia meninggal mungkin sekitar 160 atau 161.

Para heresologis (=penulis tentang ajaran sesat) Kristen juga menulis rincian-rincian kehiudpan Valentinus yang oleh komunitas ilmiah di masa kini dianggap tidak dapat diandalkan. Seperti yang disebutkan di atas, Tertulianus mengklaim bahwa Valentinus adalah seorang kandidat uskup Roma dan bahwa ia kalah dalam pemilihan dengan suara tipis, dan setelah itu ia berpaling kepada ajaran sesat karena kecewa. Epifanius menulis bahwa Valentinus meninggalkan iman yang sejati setelah kapalnya karam di Siprus dan menjadi gila. Selain tampaknya tidak mungkin, gambaran-gambaran ini juga kelihatan saling bertentangan.

Valentinus adalah salah satu orang Kristen perdana yang berusaha untuk menghubungkan agama Kristen dengan Platonisme. Ia mengambil konsep-konsep dualis dari dunia Platonis tentang bentuk-bentuk yang ideal (pleroma) dan dunia bawah berupa fenomena (kenoma). Dari para pemikir dan pengkhotbah pertengahan abad ke-2 yang dinyatakan sesat oleh Ireneus dan oleh orang-orang Kristen arus utama yang belakangan, hanya Marcionlah yang menonjol secara pribadi. Perlawanan ortododoks yang sezaman terhadap Valentinus muncul dari Yustinus Martir.

Ketika Valentinus masih hidup ia mempunyai banyak murid, dan sistem pemikirannya adalah yang paling menyebar dari semua bentuk Gnostisisme. Di antara para murid Valentinus yang lebih menonjol, yang betapapun tidak mengikuti pandangan gurunya secara membabi-buta, adalah Bardasanes, yang biasanya dihubungkan dengan Valentinus dalam rujuan-rujukan yang kemudian, serta Herakleon, Ptolemeus dan Marcus. Banyak dari tulisan-tulisan dari para tokoh Gnostik ini, dan sejumlah besar ringkasan dari tulisan-tulisan Valentinus, yang ada hanya dalam bentuk kutipan-kutipan yang diperlihatkan oleh para lawannya yang ortodoks, hingga 1945, ketika kotak tulisan-tulisan di Nag Hammadi mengungkapkan sebuah versi Koptik tentang Injil Kebenaran, yang, menurut Ireneus, adalah sama dengan Injil Valentinus yang disebutkan oleh Tertulianus dalam traktatnya Adversus Valentinianos.

Dalam sebuah teks yang dikenal seagai Pseudo-Anthimus, Valentinus dikutip pernah mengajarkan bahwa Allah terdiri dari tiga hypostasis (hakikat) (realitas-realitas rohani tersembunyi) dan tiga prosopa (pribadi) yang disebut Bapa, Anak dan Roh Kudus:


"Mengenai ajaran sesat para Ariomaniak, yang telah merusakkan Gereja Allah ... Maka ajarkanlah ketiga hypostasis ini, seperti halnya Valentinus si penghulu penyesat pertama kali ciptakan dalam buku yang diberinya judul 'Tentang Tiga Hakikat'. Karena dialah orang pertama yang menciptakan ketiga hakikat ini dan ketiga pribadi yaitu Bapa, anak dan Roh Kudus, dan ia ternyata telah mencurinya dari Hermes dan Plato." (Sumber: AHB Logan. Marcellus dari Ankara (Pseudo-Anthimus), 'On the Holy Church': Text, Translation and Commentary. Verses 8-9. Journal of Theological Studies, NS, Volume 51, Pt. 1, April 2000, hlm. 95 ).

Karena Valentinus telah menggunakan istilah hypostases (hakikat), namanya muncul dalam pertikaian Arianisme pada abad ke-4. Marcellus dari Ankara, yang merupakan lawan keras Arianisme tetapi juga yang menolak kepercayaan kepada Allah dalam tiga hakikat dan menganggapnya sesat (belakangan ia dikutuk karena pandangannya ini), menyerang lawan-lawannya (Tentang Gereja yang Kudus, 9) dengan menghubungkan mereka dengan:


"Valentinus, sang pemimpin dari sebuah sekte, adalah orang pertama yang menciptakan pemahaman tentang tiga keberadaan (hypostasis) yang berkelanjutan, dalam sebuah buku yang diberinya judul Tentang Tiga Hakikat. Karena, ia menciptakan pemahaman tentang tiga keberadaan yang berkelanjutan dan tiga pribadi - bapa, anak, dan roh kudus." [2]

Ajaran ini belakangan diadaptasi dalam doktrin tentang Tritunggal dari Kekristenan Nicea.

Saudaraku kaum muslimin, baca dan renungkan sejarah dan asal muasal hari valentine yang mungkin sebagian anda merayakan.... apakah anda pantas menjadi bagian dari ritual ini.... anda yang menentukan pantas dan tidak pantas, gunakan akal, budi pekerti dan hati.... landaskan pada iman, dan taqwa kepada Allah atas Quran dan hadist-nya.... lalu buatlah kesimpulan... semoga Allah membuka mata dan hati kita.....amiinnn



Dikutip dari.

Cara Cerdas Menghitung r Tabel Menggunakan Excel

Ada banyak tabel pendukung dalam buku statistik yang digunakan untuk membuat putusan ataupun kesimpulan atas hipotesis penelitian yang diajukan, seperti tabel T, tabel F, tabel Z, dan tabel r, serta tabel lainnya. Namun seringkali tabel tersebut tidak memenuhi kebutuhan peneliti karena keterbatasan kasus atau jumlah observasian (N).

Nah kali ini ada cara cerdas untuk memperoleh tabel r menggunakan excel, tanpa harus melihat tabelnya. Berdasarkan statistik, nilai r tabel diperoleh dari rumus:


Dimana: r = nilai r tabel, t = nilai t tabel dan df (degree of freedom) = derajat bebas
Berdasarkan rumus tersebut, maka pada Excel dilakukan tahapan sebagai berikut:


Pada kolom A dituliskan derajat bebas (df). Derajat bebas dihitung dengan rumus N-2, dimana N adalah jumlah data. Dalam contoh diatas, kita buat df nya 1 – 5

Kolom B kita gunakan untuk menghitung nilai t tabelnya. Pada sel B2 kita tuliskan angka 0,05. Contoh ini adalah untuk mencari nilai t tabel dengan α (tingkat signifikansi 5%). Kemudian pada sel B3 kita tuliskan rumus berikut: =TINV(B$2,A3). Ini adalah rumus untuk mencari nilai t tabel. Selanjutnya, copy rumus tersebut.

Kolom C kita gunakan untuk menghitung nilai r tabelnya. Pada sel C2 kita tuliskan angka 0,05. Contoh ini adalah untuk mencari nilai r tabel dengan α (tingkat signifikansi 5%). Kemudian pada sel C3 kita tuliskan rumus berikut: = B3/SQRT(A3+B3^2). Selanjutnya, copy rumus. Nah, sudah kita dapatkan nilai r tabel.
Jika kita ingin mendapatkan r tabel tanpa menghitung t tabel terlebih dahulu, anda cukup menggunakan rumus =TINV(B$2,$A3)/SQRT($A3+(TINV(B$2,$A3))^2) pada kolom B3, sehingga hasilnya sebagai berikut:


Nah mudah khan.... itu lho yang dimaksud cara cerdas, semoga bermanfaat

Dikutip dari :